Senin, 19 Oktober 2020

Materi Kimia

 SENSOR LVDT

RANGKAIAN SENSOR PENDETEKSI POTENSI BANJIR DI PINGGIR SUNGAI

1. Tujuan 

a. Merangkai dan memahami prinsip kerja sensor LVDT dan pengaplikasiannya pada sensor pendeteksi bahaya banjir.

b. Menggabungkan sensor LVDT dengan komponen elektronika lainnya untuk aplikasi sederhana

2. Komponen yang Digunakan [

Berikut komponen yang dibutuhkan pada proteus:

1. Vsine

2. Cap

3. POT-HG

4. RES


5. TRSAT2S2B

6. 1N4001

7. AC VOLTMETER

8. Buzzer, Led Biru, Dan, Led Hijau

9. Ground

10. Buzzer


3. Dasar Teori

A. Sensor LVDT

 

PENGERTIAN SENSOR LVDT:

Sensor linear variabel diferential transformer (LVDT) merupakan sensor yang  dapat membaca tekanan atau perubahan melalui pergerakan atau perubahan posisi inti magnet. Prinsip ini pertama kali digunakan pada tahun 1940-an. Pada saat ini LVDT digunakan sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor mekanik lainnya. Namun saat ini lebih sering digunakan sebagai sensor jarak.

 

Sensor ini umumnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua kumpara sekunder, dan inti yang dapat bergerak. Kedua kumparan sekunder akan terpasang secara seri dan inti itu sendiri terbuat dari bahan feromagnetik.Bisa dikatakan bahwa sensor ini memungkinkan inti dapat naik turun secara bebas pada pengooperasian nya.

Berikut bentuk dari sensor LVDT:

Berikut adalah bentuk dari komponen LVDT

PRINSIP KERJA SENSOR LVDT:

LVDT mempunyai prinsip kerja berupa variabel induktansi. LVDT mempunyai komponen yang terdiri dari inti besi yang bisa bergerak, kumparan primer, dan dua kumparan sekunder. kumparan primer akan terhubung dengan tegangan AC sebagai tegangan acuan. kumparan sekunder terletak si kiri dan di kanan kumparan primer yang saling terhubung secara seri satu sama lain.

maka dapat di ketahui bahwa:

 

1. saat inti berada ditengah-tengah maka  flux S1 = S2

          tegangan induksi E1 = E2

           enetto = 0

2. saat inti bergerak ke arah S1 maka flux S1 > S2

          tegangan induksi E1> E2

          enetto = E1 - E2

3. saat inti bergerak ke arah S2 maka fluks S1< S2

          teganagn induksi E1< E2

          enetto = E2 - E1

Karakteristik Magnitudo Tegangan AC

Max S1, Linear menurun

Di tengah-tengah, titik balik kurva

Max S2, Linear meningkat

Karakteristik Sudut Fase output

Sudut fase akan berubah 180 derajat tepat ketika inti berubah posisi

di tengah-tengah S1 dan S2

Karakteristik keluaran tegangan DC

Max S1, linear meningkat bernilai negatif

Di tengah-tengah, bernilai 0 volt

Max S2, linear meningkat bernilai positif

berikut bentuk gambar prinsip kerja sensor LVDT:

 untuk rumus parameter  tegangan yang dihasilkan pada sekunder sebanding dengan perubahan posisi inti magnetik.

          VO = Ve.K.x.

 PENGAPLIKASIAN SENSOR LVDT:

 

 

1. Sensor level fluida : yaitu digunakan untuk menentukan posisi atau ketinggian permukaan suatu zat cair. biasanya digunakan pada sensor pendeteksi banjir atau pengukur ketinggian permukaan air  sungai.

berikut bentuk sensor LVDT pada sensor pengkur level fluida:

(AD698)

2. Sensor perpindahan induktif : yaitu sensor yang digunakan untuk menentukan perpindahan induktif.sensor ini dipilih karena keandalannya dalam kondisi yang relatif keras. Karena mereka memberikan kualitas sinyal yang tinggi, stabilitas suhu, ketahanan terhadap guncangan dan getaran.

1. Sensor pepindahan ; extensometers, temperature transducers, butterfly valve control, servo valve displacement sensing

2. Penyimpangan cahaya, tali atau bunyi ; load cells, force transducers, pressure transducers

3. Variasi ketebalan pada work pieces ; dimensi gages, ketebalan dan profil yang terukur, pemilihan ukuran dari produk.

4. Level fluida ; Level fluida dan pengukuran aliran fluida, sensor diletakkan pada silinder hidrolik.

5. Kecepatan dan percepatan ; Automatisasi pada keadaan yang tak menentu.

 

 Kelebihan dan Kekurangan Sensor LVDT :

Kelebihan

1. Bebas Gesekan.

       Pada sensor LVDT memungkinkan inti bergerak tanpa gesekan atau tidak bersentuhan dengan kumparan LVDT sehingga tidak ada gesekan. Fitur ini memungkinkan pada pengujian bahan, pengukuran getaran perpindahan dan resolusi yang tinggi.

 

2. Resolusi Tak Terbatas.

       Sensor LVDT mempunyai  resolusi takterbatas. Sensor ini hanya dibatasi oleh kebisingan di sinyal kondisioner dan output resolusi layar.

 

3. Masa Jangka Yang Tak Terbatas.

       Karena tidak ada kontak langsung antara inti dan kumparan maka tidak ada aus atau bergesekan. aplikasi ini sangat berguna pada aplikasi pesawat tebang, satelit dan kendaraan luar angkasa.

 

4. Tahan Kerusakan Overtravel.

       inti dari LVDT memungkinkan untuk lulus sepenuhnya melalui sensor perakitan koil tanpa menyebabkan kerusakan.

 

5. Respon Cepat dan Dinamis.

        karena tidak adanya gesekan selama operasi memungkinkan sensor LVDT untuk merespn secara sangat cepat terhadap posisi inti terhadap kumparan.

 

6. Output Bersifat Absolut.

        jika terjadi kehilangan daya secara mendadak pada sensor, maka data posisi yang dikirim dari sensor tidak akan hilang.

Kelemahan

       harga sensor itu sendiri relatif mahal. oleh sebab itu untuk menggunakan sensor ini membutuhkan biaya yang lumayan menguras keuangan dibandingkan dengan sensor sejenis lainnya.

 

Berikut grafik respon sensor LVDT


4. Rangkaian Dan Prinsip Kerja

Saat LVDT mendapatkan tekanan maka LVDT akan membangkitkan tegangan berupa tengan AC pada outputnya. kemudian tegangan tersebut dibuat menjadi searah oleh reclifier sehingga membuat AC ke DC. setelah itu kapasitor digunakan untuk sebagai filter dan menstabilkan tegangan yang telah disearahkan oleh reclifier sehingga LED dan buzzer akan menyala.

5. Video


Download

Download file rangkaian disini
Download vidio tutorial disini
Download HTML disini
Download Data sheet disni

Pratinjauan Mengenai Kimia Deskriptif dan Teoritis

1-1 Dunia Kimia Kita [kembali]

1.1.1 Kimia dan Cara Hidup Kita

 

Dalam 45 tahun terakhir, penduduk dunia telah menjadi dua kali lipat dan diduga akan melipat dua lagi dalam waktu 25 tahun mendatang. Hal ini disebabkan oleh penerapan pengetahuan kimia dalam kedokteran dan pertanian.

 

Pada bidang kedokteran, kimia mempengaruhi obat-obatan yang meningkatkan kesehatan dan antibiotika untuk mengendalikan penyakit dan infeksi. Pada bidang pertanian, pupuk dan insektisidan yang meningkatkan produksi makanan untuk memberi makan populasi.

 

      Namun, dengan bertambah banyaknya penghuni planet ini, maka penggunaan sumberdaya juga akan meningkat. Sehingga peracunan persediaan air oleh residu residu insektisidan dan pemusnah rerumputan, pencemaran udara oleh reaksi kimia yang berlangsung selama pembakaran bahan bakar, terbunuhnya hewan dan tumbuhan oleh limbah proses industri. Hal  ini merupakan permasalahan modern dengan nada ikatan kimia.

 

      Kesetimbangan yang paling menghawatirkan adalah yang berlangsung dalam zone didekat permukaan bumi, yang disebut biosfer

 

1.1.2 Kimia Sebagai suatu Ilmu

 

            Dalam kimia, seperti pada ilmu-ilmu yang lain, perhatian dipusatkan pada fakta yang reprodusibel ( dapat diulang ), yakni pada peristiwa atau kejadianyang berlangsung dengan cara yang sama pada kondisi  yang sama. Misal, pembakaran 1 kg arang menghasilkan kalor dengan jumlah tertentu, air membeku pada 0⁰ C, dan karbohidrat diubah menjadi CO2 dan air dalam jaringan hewan.

 

            Hipotesis serupa dengan suatu teori, tetapi kurang resmi (formal) dan didasarkan pada studi yang kurang  tuntas. Pembagian ilmu pengetahuan menjadi fiiska, astronomi, geologi, botani, zoologi, kimia, dan ilmu-ilmu lain bukanlah penggolongan oleh alam, melainkan oleh manusia. Ilmu kimia menyumbangkan banyak gagasan ke berbagai  cabang ilmu lain, dan sangat penting bagi siapapun yang tertarik pada ilmu kedokteran, meteorologi, teknologi pangan, pertanian maupun teknik (engineering).

 

 

Pengukuran Ilmiah

 

            Sudah satu abad ini, sistem metrik dengan struktur desimalnya merupakan dasar pengukuran ilmiah, dan dalam kebanyakan negeri juga merupakan penggunaan sehari-hari. Sistem metrik dirancang dengan sengaja untuk menyajikan definisi yang jelas dan perhitungan yang mudah, sedangkan Inggris hanyalah sekedar koleksi pengukuran dan satuan yang tumbuh dalam sekian banyak tahun.

1-2 Satuan SI Untuk Pengukuran [kembali]

Satuan SI merupakan perluasan logis (dari) sistem metrik, menghubungkan semua satuan pengukuran ke satuan dasar yang sesedikit mungkin.

 

1.2.1 Tujuh Satuan Dasar SI

Pengukuran semua besaran (kuantitas) dapat dinyatakan dalam ke tujuh  satuan ini atau dari satuan yang diturunkan dari ke tujuh satuan ini.

 

Tabel satuan dasar SI

 Di Amerika Serikat orang banyak menggunakan satuan SI dalam kehidupan sehari hari, karena manfaat sistem ini membantu dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, efisiensi industri, dan perdagangan internasional.

Untuk menyatakan pecahan atau kelipatan desimal satuan SI, digunakan suatu sistem awalan . Awalan pecahan diturunkan dari akar Latin dan awalan kelipatan diturunkan dari akar Yunani. Awalan yang paling lazim adalah

 

 

      masing masing disingkat c, m, k (CMK).

 

     1.2.2 Satuan Panjang, Luas dan Volume

            Satuan SI untuk panjang adalah meter (m), yaitu 39,37 inch atau sekitar 1,1 yard.  1

kilometer

sama dengan 0,62 mil. 1 cm sama dengan 0,39 inch.

Satuan luas dan volume diturunkan dari satuan panjang.  Satuan SI luas dan volume adalah meter persegi dan meter kubik (m2 dan m2). Namun, dalam laboratorium satuan yang biasa dipakai adalah cm2 dan m2 untuk luas dan cm3 dan mm3 untuk volume.

 

1.2.3 Satuan Massa dan Rapatan

Satuan SI untuk massa adalah Kilogram, setara dengan 2,2 pon3. Seperseribu bagian sari kilogram adalah gram. Dalam laboratorium yang dipakai adalah miligram dan gram.

Rapatan suatu zat merupakan massa per satuan volume. Satuan yang lazim digunakan di labratorium adalah gram per sentimeter kubik g/cm3. rapatan sangat beraneka ragam. Rapatan zat padat berbeda dengan faktor lebih dari 100. Diantara gas selisih itu juga sangat besar, tetapi sebagai suatu kelompok, gas gas pada kondisi biasa dapat dianggap mempunyai rapatan sekitar seperseribu rapatan cairan dan gas. Rapatan gas sering dinyatakan dalam gram per liter. Gas Hidrogen merupakan yang kerapatannya paling kecil, sedangkan zat padat osmium dan iridium merupakan kerapatannya yang paling tinggi.

 

Tabel kerapatan

 

Contoh : http://panduanfisika2.blogspot.com/2017/12/soal-tentang-kerapatan-dan-elastisitas.html

 

Susu sebanyak 1 liter massanya ternyata 1,032 kg. Lemak di dalam susu murni diketahui rapat massanya adalah 865 kg/m3. Diketahui pula kadar lemak adalah 4 % dari seluruh volume susu. Berapakah rapat massa susu yang tidak mengandung lemak ?

Volume lemak dalam susu 1000 cm3 = 4% x 1000 cm3 = 40 cm3

Massa 40 cm3 lemak= Vῤ = ( 40 x 10-6 m3 ). ( 865 kg/m3 ) = 0,0346 kg

Rapat massa susu tanpa lemak = massa /volume = ( 1,032 – 0,0346 ) kg / ( 100 – 40 ) x 10-6 = 1039 kg/m3

 

Bobot jenis (specific gravity) adalah angka banding massanya dan massa air pada volume yang sama dan temperatur tertentu. Untuk menentukan bobot jenis menggunakan wadah dengan volume yang cermat, labu volumetri  ( volumetric flask).

misalnya suatu labu volumetri 5,00-cm3 mengandung 4,99 g air pada 25⁰ C. Bila bobot diisi dengan bensin 3,58 g,

maka bobot jenis bensin adalah...

 

 

 

1.2.4 satuan temperatur dan energi                         

Didasarkan pada titik beku dan titik didih air, selisihnya dibagi menjadi 100 bagian, sehingga disebut skala sentigrad (centigrade). Pada tahun 1948, skala sentigrad disebut skala celsius (Anders Celsius: 1742)

 Temperatur adalah sifat yang menentukan arah aliran sertamerta (spontan) dari kalor (beat). Benda yang temperaturnya lemah akan menerima energi panas dari benda bertemperstur tinggi jika didekatkan.

Gambar hubungan skala temperatur :

 

Energi panas adalah energi yang mengalir dari suatu benda panas ke benda yang lebih dingin. Satuannya adalah kalori (kal). Satuan energi adalah Joule (J).

J = kg.m2. s-2

gambar dimensi besaran

  

 

Kalor jenis (Specific Heat) adalah energi panas yang diperlukan nuntuk mengubah temperatur 1 g zat sebanyak 1⁰ C atau 1 ⁰K.

Tabel Kalor Jenis

Contoh soal:

Suatu benda bermassa 2 kg menyerap kalor sebanyak 100 kalori ketika suhunya berubah dari 20oC hingga 70oC. Kalor jenis benda tersebut adalah…..

Pembahasan

Diketahui :

Massa (m) = 2 kg = 2000 gr

Kalor (Q) = 100 kal

Perubahan suhu (ΔT) = 70oC – 20oC = 50oC

Ditanya : Kalor jenis benda (c)

Jawab :

c = Q / m ΔT

c = 100 kal / (2000 gr)(50oC)

c = 100 kal / 100.000 gr oC

c = 102 kal / 105 gr oC

c = (102 kal)(10-5 gr-1 oC-1)

c = 10-3 kal gr-1 oC-1

c = 10-3 kal/gr oC

Kalor jenis benda tersebut adalah 10-3 kal/gr oC

1-3 Sifat Material [kembali]

 

Tiap zat memiliki seperangkat sifat atau ciri yang memperbedakannya dan memberi identitas yang unik dengan memaparkan bebarapa sifat instrinstik mereka masing masing.

Sifat instrinstrik adalah kualitas yang bersifat khas tiap contoh zat, tak peduli bentuk dan ukuran contoh zat. Sifat ekstrinsik adalah sifat yang tidak khas dari zat itu sendiri. Ukuran, bentuk, Panjang, bobot, dan temperatur adalah sifat ektrenstrik.

 

1.3.1 sifat kimia

sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat tersebut dapat berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia termasuk ke dalam sifat instrinsik. Contoh, bensin sangat mudah terbakar, sedangkan minyak tanah lebih sulit terbakar. Besi mudah berkarat sedangkan emas tidak. Perbedaan sifat tersebut karena perbedaan sifat kimianya.

 

1.3.2 sifat fisika

sifat fusika adalah sifat atau karakteristik suatu zat yang membedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contohnya, titik didih, titik leleh, rapatan, viskositas, kalor jenis, kekerasan. Kualitas dalam kelompok ini dapat diukur dengan mudah dan dapat dinyatakan dengan bilangan. Zat yang dinamai alkohol memiliki sifat fisika yang berbeda dibandingkan dengan aseton. Apabila diukur sifat fisikanya, kedua zat ini akan memberikan hasil pengukuran yang berbeda.

 

 

1-4 Perubahan dalam Materi dan Energi [kembali]

 

1.4.1 Perubahan dalam materi  ini dapat dikelompokkan dua judul :

 

Perubahan Kimia

     Perubahan kimia mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat-zat baru. Misalnya, bila suatu logam magnesium terbakar dalam alat lampu bola potret, magnesium dalam bola lampu itu musnah. Sebagai sebagai gantinya diperoleh suatu padatan bubuk yang tak dapat terbakar, magnesium oksida, yang mempunyai seperangkat sifat yang unik.

 

Perubahan Fisika

     Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru . misalnya, es meleleh menjadi air atau bila pasir tergerus menjadi bubuk yang halus, tidah membentuk zat baru

 

1.4.2  Perubahan Energi

Energi suatu benda atau sistem adalah kemampuan benda atau system ini melakukan kerja.

 

 adalah macam energi yang dikaitkan dengan lewatnya suatu arus listrik.

 

adalah macam energi yang dikaitkan dengan cahaya biasa.

 

adalah energi yang dimiliki suatu zat karena ada zat kimianya. Misalnya bila batu bara dan bensin terbakar , atau bila makanan kita makan terbakar dalam sel sel kita, suatu energi kimia diubah menjadi energi panas .

 

dikaitkan dengan cara cara atom itu disusun.

 

 

 Sebenarnya semua bentuk energi dapat dikelompokkan dalam dua kelas umum :

 

ialah energi suatu benda karna gerakannya .

 

Untuk ilustrasi: tiga mobil identik bergerak satu dengan laju 20, satu dengan 40

dan yang ketiga dengan 60 mil per jam. Maka energi kinetik berbanding sebagai 12 :22 : 32 = 1 : 4 : 9 Diperlukan kerja yang 9 kali lebih besar untuk menghentikan mobil  ketiga bandingkan dengan mobil pertama. sedang bila massanya dilipatkan tiga sementara kecepatannya tetap, energi kinetik itu hanya meningkat tiga kali. Artinya,energi kinetik berbanding lurus dengan massa. Ketergantungan energi kinetik pada massa dan kecepata dinyatakan oleh

 

 

,

 

Reaksi magnesium dan oksigen untuk membentuk magnesium oksida adalah eksoterm, sedangkan penguraian magnesium oksida menjadi magnesium dan oksigen adalah perubahan endoterm. Banyaknya energi yang diperlukah untuk menguraikan sejumlah tertentu oksida sama besar dengan energi yang dilepaskan bila magnesium oksida sebanyak itu terbentuk.

 

1.4.3  Kelas kelas materi

     Zat-.zat murni digolongkan sebagai unsur atau senyawa. Unsur dapat digambarkan sebagi zat-zat yang tidak dapat diuraikan oleh perubahan kimia sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih. Beberapa unsur yang telah.dikenal oleh ahli kimia kuno adalah tembaga, perak, emas, belerang (sulfur), karbon dan fosforus. Senyawa adalah zat dengan komposisi tertentu yang dapat diuraikan oleh proses kimia sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih Garam dapur, natrium klorida merupakan contoh senyawa. Zat kristalin putih ini dapat diuraikan menjadi logam aktif mengkilap (natrium) dan suatu gas kuning kehijauan dan bersifat racun (klor). Sifat-sifat zat yang diperoleh dengan penguraian suatu senyawa sama sekali tak berhubungan dengan sifat-sifat senyawa itu. Dewasa ini dikenal lebih dari 100 unsur, tetapi lebih dari 4 juta senyawa. Beberapa senyawa yang lazim ialah air, gula, alkohol, karbon dioksida dan amoniak.

 

Campuran adalah bahan yang mengandung dua zat berlainan atau lebih yang

 

bercampur dengan baik. Suatu campuran tak mempunyai perangkat sifat yang unik ;

sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya. Udara merupakan campuran gas; udara tersusun terutama dari nitrogen, oksigen, argon, uap air dan karbon dioksida, dan masing-masing penyusun ini memperagakan sifat-sifatnya yang unik dalam campuran itu. Komponen-komponen dalam campuran itu dapat dipisahkan dengan proses fisika, bukan kimia. Misalnya, bila temperatur udara diturunkan, uap air cenderung memisahkan diri dalam bentuk cairan atau zat padat, yakni embun atau es (frost). Bila didinginkan lagi, karbon dioksida akan membeku dan selanjutnya komponen-komponen udara lainnya akan mencair. Jika udara cair dididihkan dengan hati-hati, campuran ini dapat dipisahkan, karena tiap komponen cenderung mendidih dalam jangka temperature tertentu yang bergantung pada titik didihnya.

 

Distilasi Metoda memisah-misahkan zat dalam suatu campuran cairan dengan cara mendidihkan .

 

Campuran homogen merujuk ke bahan dalam mana tak ada bagian-bagian yang dapat dibedakan satu dari yang lain, bahkan dengan mikroskop sekalipun, misalnya larutan gula dalam air.

 

Campuran heterogen merujuk ke bahan dalam mana terdapat bagian-bagian yang nampak berlainan, misalnya campuran bubuk garam dan merica.

 

Gambar 1.9 alat untuk menyuling campuran tipe tertentu

 

 

 

1.5 Tiga Wujud Materi (padat, cair, dan gas) [Kembali]

Segala sesuatu yang kamu lihat di sekitarmu terbuat dari materi dan semua materi di sekitarmu berwujud zat cair,

padat atau gas. Materi bisa berubah dari satu wujud ke wujud lainnya, misal saat es krim yang padat meleleh dan

menjadi cair.

Tiga wujud materi

 

Semua materi tersusun atas partikel-partikel kecil yang disebut atom. Saat dua atom atau lebih bergabung,

atom-atom itu membentuk molekul. Atom dan molekul bergabung dengan cara yang berbeda untuk

membentuk tiga jenis materi yakni zat padat, cair dan gas. Ketiga jenis materi ini disebut wujud materi.

Wujud materi yang  bisa dialami zat tertentu disebut fase zat. Air adalah jenis materi yang sangat kita kenal.

Air biasanya berada dalam fase padat (es), fase cair (air) dan fase gas (uap).

 

Zat padat

 

Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang ditempati zat padat, cair, atau gas)

tertentu. Ada dua cara utama partikel-partikel padat bisa tersusun yakni dalam baris-baris teratur yang rapi

atau dalam susunan yang tidak tentu. Zat padat yang partikel-partikelnya tersusun dalam baris-baris yang

teratur rapi disebut kristal. Contoh umum kristal adalah sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam.

Zat padat yang partikel-partikelnya tidak tersusun secara teratur disebut amorf. Zat padat amorf biasanya

bertekstur mengilat atau elastis. Contoh umum zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastik.

Karena partikel-partikelnya tersusun berdekatan menyatu, zat padat tidak bisa dimampatkan dengan

mudah—zat padat tidak bisa dikecilkan dengan menekannya.

 

Pada zat padat, partikel-partikel individu tidak bergerak cukup cepat untuk mengalahkan gaya tarik-menarik

antar partikel. Partikel-partikel itu bergetar namun terikat rapat di tempatnya.

 

Zat cair

 

Seperti zat padat, zat cair mempunyai volume tertentu. Tidak seperti zat padat, zat cair akan berbentuk seperti

wadah yang ditempatinya. Zat cair digambarkan sebagai zalir (fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-molekul

yang bergerak bebas saling melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk wadahnya. Seperti zat padat,

partikel-partikel dalam zat cair tersusun secara rapat. Zat cair juga sulit dimampatkan.

 

Pada zat cair, molekul-molekul tersusun rapat. Meskipun demikian, partikel-partikel itu mempunyai cukup energi

untuk mengatasi sebagian dari tarik-menariknya dengan molekul di dekatnya dan bergeser saling melewati.

 

Gas

 

Gas adalah wujud materi yang mudah berubah bentuk dan volumenya. Seperti zat cair, gas digambarkan sebagai

zalir.

Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat menyebar mengisi semua ruang yang tersedia. Karena terdapat jarak

yang jauh antara partikel-partikel gas, gas bisa dengan mudah dimampatkan untuk mengurangi volumenya.

 

 

Pada gas, molekul-molekul individu bergerak sangat cepat dan mengatasi hampir semua gaya antar partikel.

Partikel-partikel bergerak secara bebas di dalam seluruh ruang yang ditempatinya.

 

Sifat-sifat dari ketiga materi tersebut antara lain :


Video Penjelasan Materi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar